z

Cegah, Tes dan Obati Orang yang Hidup dengan AIDS

Hallo sobat , selamat datang lagi di Semua Tentang Dunia, Kali ini saya akan memberikan artikel yang berjudul Cegah, Tes dan Obati Orang yang Hidup dengan AIDS, Semoga artikel ini selalu bermanfaat bagi anda pembaca setia blog saya .

lihat juga


Cegah, Tes dan Obati Orang yang Hidup dengan AIDS

Cegah, Tes dan Obati Orang yang Hidup dengan AIDS

INILAHCOM, Jakarta - Sejak tahun 1988, setiap 1 Desemeber, dunia memperingati Hari AIDS Sedunia (HAS).

Peringatan ini merupakan kesempatan untuk menguatkan komitmen bersama untuk mencegah penularan dan mengobati mereka yang hidup dengan AIDS.

Dr Poonam Khetrapal Singh WHO Regional Director for South-East Asia seperti yang dikutip dari siaran pers, Kamis (01/12/2016), menjelaskan kesempatan ini juga menarik kepedulian terhadap epidemic HIV, meningkatkan kesadaran tentang HIV, dan terutama untuk mengenang mereka yang meninggal karena AIDS. Ini juga menunjukkan solidaritas terhadap anggota masyarakat yang hidup dengan AIDS (ODHA), merayakan keberhasilan meretas dan mengatasinya di abad 21 ini.

Hari ini adalah saat historis dalam perjuangan melawan HIV, dengan pengendalian epidemi ini sebagai bagian dari Millennium Development Goals 2015. Namun, komitment terhadap akses umum terhadap pengobatan HIV masih belum seperti yang diharapkan.

Kini kita berangkat dengan misi menuntaskan epidemi AIDS sebagai ancaman kesehatan masyarakat di tahun 2030, sebagai bagian dari Sustainable Development Goal 3.3, melalui upaya tercapainya target 90-90-90 di tahun 2020; yaitu mengidentifikasi 90 persen mereka yang terinfeksi HIV, memungkinkan pengobatan bagi 90 persen dari mereka, dan mereka yang diobati 90 persen diantaranya berhasil selamat dari berbagai dampak HIV di tubuh mereka.

Selain memungkinkan orang dengan HIV hidup lebih lama dan sehat, ini juga memutuskan tali penularan, sehingga memperkecil jumlah yang terinfeksi.

Kemajuan sains telah menghasilkan perangkat pencegahan yang lebih baru, obat yang ampuh, dan perangkat diagnostik untuk memantau dan mengukur perubahan dan efektivitas intervensi. Utamanya, kita memiliki kemauan aktif, dorongan politis dan komitmen, melibatkan kelompok masyarakat yang telah memungkinkan terbukanya harapan bagi pengendalian HIV.

Hanya 1 dari 2 orang yang memiliki HIV tahu bahwa mereka memilikinya, dan mereka yang telah tau hanya separuh menjalani pengobatan. Kita tak dapat membiarkan momentum saat ini untuk mencapai keberhasilan kesehatan masyarakat, dengan kerjasama pemerintah dengan mitra dan kalangan akademisi.

Diperkirakan terdapat 3.5 juta orang dengan HIV hidup di 11 negara di kawasan Asia Tenggara ini. Diantaranya, 1,4 juta kini menjalani pengobatan. Pengobatan telah berhasil menurunkan infeksi baru sebanyak 47 persen antara tahun 2010 dan 2015. Namun keberhasilan menghindari kematian dalam waktu 10 tahun terakhir kini sampai pada stagnasi, yang satu alasannya adalah keterlambatan diagnosis dan pengobatan.

Pengendalian virus adalah indikator kunci bagi dampak pengobatan dan efektivitas program pengendalian, selain mendukung deteksi resistensi obat. Penting untuk memerangi resistensi antimikroba (AMR), yang merupakan tantangan bagi kesehatan masyarakat. Akses terhadap pengukuran rutin kadar virus masih merupakan tantangan bagi kebanyakan negara di kawasan ini – kecuali Thailand.

Stigma dan diskriminasi terus merupakan hambatan bagi populasi kunci yang berisiko tinggi terinfeksi HIV, dan ini perlu dirubah demi tercapainya dunia tanpa AIDS.

Penyediaan pelayanan HIV sebagai bagian dari universal health-care terbukti memberi hasil seperti kita lihat di Thailand, yang telah berhasil melakukan eliminasi penularan HIV dan sifilis dari ibu ke anak, Juni 2016.

Dengan meluasnya pengobatan, ODHA dapat hidup lebih lama dan berisiko terkena penyakit tidak menular yang disebabkan gaya hidup. Penyakit non-AIDS kini merupakan penyebab kematian banyak orang dengan HIV. Ini memerlukan model pelayanan kronis dengan pendekatan pelayanan kesehatan primer.

WHO telah memperbaharui bukti-bukti pencegahan, tes, pengobatan, pemantauan – termasuk resistensi- dan pendekatan pelayanan kesehatan. The Global Strategy on Health Sector Response to HIV 2016–2021,  didukung oleh semua negara anggota WHO di forum World Health Assembly, Mei 2016, sehingga menyediakan kerangka bagi intervensi berbasis bukti ilmiah, yang efektif dan berkelanjutan.

"Kita perlu lebih inovatif dan tepat sasaran, memusatkan perhatian dan prioritas pada intervensi, terutama di wilayah epidemi rendah dan terkonsentrasi di negara padat penduduk. Ini sangatlah penting dengan menurunnya sumber daya," ujar Poonam Khetrapal Singh.

Aksi proaktif dan kuat, didukung keinginan politis, disertai pendanaan inovatif dan berkelanjutan, akan memungkinkan berkelanjutannya percepatan respon HIV national yang menentukan tercapainya generasi bebas, dan dunia bebas dari AIDS.



Demikianlah Artikel Cegah, Tes dan Obati Orang yang Hidup dengan AIDS

Semoga artikel kali ini bermanfaat bagi anda sekalian. Terima kasih , sampai jumpa kembali

Anda sedang membaca artikel Cegah, Tes dan Obati Orang yang Hidup dengan AIDS dan artikel ini url permalinknya adalah https://infoduniahariini27.blogspot.com/2016/12/cegah-tes-dan-obati-orang-yang-hidup.html Semoga artikel ini bisa bermanfaat buat anda.

0 Response to "Cegah, Tes dan Obati Orang yang Hidup dengan AIDS"

Posting Komentar