Indonesia Dominasi Shell Eco-marathon Asia 2017
Indonesia Dominasi Shell Eco-marathon Asia 2017INILAHCOM, Jakarta - Kompetisi kategori UrbanConcept di Shell Eco-marathon Asia 2017 resmi ditutup pada Sabtu (18/3/2017). Tim dari Indonesia meraih penghargaan tertinggi sekaligus mencapai rekor baru untuk kategori UrbanConcept di Asia.
Tim Sadewa dari Universitas Indonesia mencatat hasil 375 km/liter, dimana hasil ini merupakan pemecahan rekor atas hasil yang mereka capai di tahun 2014 dengan 301 km/liter. Sementara tim LH-EST dari Vietnam juga mencetak kemenangan dengan catatan rekor hasil 107,8 km/kwh.
General Manager untuk Shell Eco-marathon 2017 Norman Koch mengucapkan selamat kepada tim-tim di UrbanConcept yang telah mencetak rekor baru tahun ini.
"Kami pun berharap dapat melihat para tim pemenang bisa ikut serta dalam Drivers’ World Championship (DWC) Asia yang akan digelar untuk pertama kalinya besok (Minggu, 19/3/2017-red)," ujar Koch.
Pengemudi Tim Sadewa Muhammad Andre Widianto menyampaikan rasa gembiranya atas prestasi yang diraih timnya.
"Tahun lalu, kami menang di kategori UrbanConcept, tapi gagal meraih gelar juara di DWC. Kemenangan ini merupakan kesempatan kedua yang sangat berarti bagi kami. Kami berharap pengalaman dari DWC tahun lalu dapat kami gunakan untuk meraih hasil yang lebih baik di tahun ini. Kami ingin mencatat prestasi yang membanggakan, untuk diri sendiri, orang tua kami, dan pastinya untuk Indonesia," ucap Andre.
Kebanggaan tersebut juga disampaikan oleh Haviez Gautama, General Manager PT Shell Indonesia.
"Bagi kami, hasil dari Urban Concept Car di ajang Shell Eco-marathon 2017 ini sungguh membanggakan. Kami sangat gembira dengan konsistensi prestasi tim mahasiswa Indonesia dari sejak mulai diselenggarakannya Shell Eco-marathon di Asia tahun 2010," kata Haviez.
"Bukan hanya wajah yang sudah familiar saja, namun banyak wajah baru yang langsung berprestasi dan tidak kalah hebat dengan para pendahulunya," imbuhnya.
Enam Tim Indonesia Berkesempatan untuk Ikut Kualifikasi SEM DWC Asia
Dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, kategori kompetisi mengalami perubahan. Pada tahun-tahun sebelumnya kategori kompetisi didasarkan sumber energi yang digunakan untuk menggerakkan mobil, yaitu bensin, solar, etanol, gas natural, baterai listrik, dan hidrogen. Sedangkan di tahun ini, kompetisi didasarkan atas tiga kelas energi saja yaitu Mesin Pembakaran Internal (ICE), Baterai Listrik, dan Hidrogen.
Sesuai dengan tantangan di jarak tempuh terjauh, enam tim teratas dari masing-masing kelas energi UrbanConcept, internal combustion engine (mesin pembakaran internal) dan baterai listrik telah lolos untuk berlaga di Drivers’ World Championship Asia, dan akan bersaing ketat untuk menjadi pengendara yang tercepat dan paling efisien energi di kawasan Asia.
Tim-tim tersebut adalah:
Internal Combustion Engine:
1. Sadewa dari Universitas Indonesia, Indonesia
2. ITS Team 2 dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Indonesia
3. GARUDA UNY ECO TEAM dari Universitas Negeri Yogyakarta, Indonesia
4. Bengawan Team 2 dari Sebelas Maret University, Indonesia
5. Cikal Ethanol dari Institut Teknologi Bandung, Indonesia
6. DLSU Eco Car Team – I.C.E. dari De La Salle University, Filipina
Battery Electric:
1. LH – EST dari Lac Hong University, Vietnam
2. Dagisik UP dari University of the Philippines – Diliman, Filipina
3. Nogogeni ITS Team 1 dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Indonesia
4. KOOKMIN RACING dari Kookmin University, Korea Selatan
5. EnduroKiwis dari University of Canterbury, Selandia Baru
6. NTU Singapore 3D-Printed Car dari Nanyang Technological University, Singapura
Di hari terakhir (Minggu, 19/3/2017), Make the Future Singapore 2017 dan Shell Eco-marathon Asia akan menampilkan 71 mobil prototipe di putaran terakhir kompetisi jarak tempuh terjauh, yang disusul dengan Drivers’ World Championship Asia yang diadakan untuk pertama kalinya.
Upacara pemberian penghargaan akan menutup kompetisi selama empat hari ini, dengan memberi penghargaan kepada para pemenang Drivers’ World Championship Asia, para pemenang ‘on-track’ di Shell Eco-marathon Asia 2017 serta para pemenang ‘off-track’ di sejumlah kategori berikut: Communications, Vehicle Design, Technical Innovation, Safety, dan Perseverance & Spirit of the Event.
Sebagai kompetisi tahunan yang menantang tim peserta untuk merancang, membuat dan mengendarai mobil yang paling efisien energi, Shell Eco-marathon Asia tahun ini menghadirkan 123 tim mahasiswa dari 20 negara untuk berkompetisi.
Edisi Asia yang kedelapan dari kompetisi inovasi mahasiswa ini menyambut peserta dari Selandia Baru yang ikut untuk pertama kalinya.
Festival gagasan dan inovasi Shell yang diberi nama Make the Future ini merupakan inisiatif global dengan kegiatan di Asia, Amerika, dan Eropa. Kegiatan di Asia memiliki jangkauan geografis terluas, dengan partisipasi 20 negara, yang merupakan 60% populasi dunia
Hasil Kategori UrbanConcept:
0 Response to "Indonesia Dominasi Shell Eco-marathon Asia 2017"
Posting Komentar