z

Rise of the Future Mobility di GIIAS 2017

Hallo sobat , selamat datang lagi di Semua Tentang Dunia, Kali ini saya akan memberikan artikel yang berjudul Rise of the Future Mobility di GIIAS 2017, Semoga artikel ini selalu bermanfaat bagi anda pembaca setia blog saya .

lihat juga


    Rise of the Future Mobility di GIIAS 2017

    Rise of the Future Mobility di GIIAS 2017

    TREN industri mobil global telah bergeser dari sekadar memikirkan bagaimana memindahkan orang dari satu titik ke titik yang lain ke arah yang lebih kompleks.

    Perubahan itu telah mempengaruhi pemikiran perusahaan-perusahaan pembuat mobil, penyedia energi, layanan asuransi, layanan perawatan kesehatan, pembiayaan, pemerintah dan pembuat kebijakan serta para pemangku kepentingan industri otomotif lainnya.
     
    Nilai-nilai ini berubah sejalan dengan munculnya kesadaran tentang ekosistem baru di dalam mobilitas (pergerakan orang). Generasi muda kini memilih pay-per-use mobility daripada memiliki mobil. Bahkan, hampir 50% dari Generasi Y lebih menyukai menggunakan aplikasi smartphone untuk bertransportasi.

    Evolusi menuju keseimbangan ekosistem baru masih terus berlangsung, dan teknologi inovatif tengah mengubah bagaimana perusahaan-perusahaan berkembang dan membuat kendaraan.
               
    Penggunaan tenaga listrik dan fuel-cell sebagai penggerak, menawarkan tenaga penggerak yang lebih besar dengan investasi energi dan tingkat emisi yang lebih rendah. Material yang lebih ringan memungkinkan perusahaan pembuat mobil menurunkan bobot kendaraan tanpa mengorbankan keamanan (safety) penumpang.

    Terobosan menuju kendaraan yang berjalan tanpa pengemudi (autonomous vehicle) tengah diuji coba, dan laporan-laporan mengenai hasil uji coba itu menunjukkan bahwa mobil tanpa pengemudi itu akan menjadi kenyataan dalam waktu yang tidak terlalu lama.
               
    Pada saat yang bersamaan, kita juga menyaksikan kemajuan pesat pada kendaraan-kendaraan yang terhubung (connected car) dengan infrastruktur (V2I) serta kendaraan2 yang saling terhubung dengan kendaraan lainnya (V2V), yang dimungkinkan oleh  teknologi komunikasi yang terintegrasi dan jejaring internet.
               
    Di Indonesia, memang perkembangannya belum sampai di titik itu. Namun, globalisasi membuat Indonesia masuk dan ikut bergerak dalam pusaran evolusi transportasi dan mobilitas pada tataran global itu.

    baca juga: GAIKINDO Ajak Industri Otomotif Sambut Masa Depan

    Dalam kaitan itulah, Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (GAIKINDO) mempersiapkan diri dengan terus membangun industri otomotif Indonesia guna mengikuti industri dunia otomotif global.
               
    GAIKINDO bermaksud menjadikan pameran GAIKINDO Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2017 sebagai ajang untuk mengawali gerak langkah GAIKINDO dalam membangun dan mengembangkan industri otomotif Indonesia menuju masa depan.

    Itu sebabnya, GAIKINDO menetapkan Rise of the Future Mobility sebagai tema dari pameran otomotif internasional yang akan digelar pada 10-20 Agustus 2017 di ICE BSD City, Tangerang itu.
               
    Untuk membangun dan mengembangkan industri otomotif Indonesia menuju masa depan, tentunya GAIKINDO tidak dapat berjalan sendirian. Peran aktif dan dukungan pemerintah sangat diharapkan, bahkan diperlukan, demikian juga peran serta masyarakat.

    Khusus mengenai peran aktif pemerintah, sangatlah penting, mengingat untuk membangun dan membesarkan industri otomotif Indonesia, GAIKINDO memerlukan kebijakan-kebijakan pemerintah yang memungkinkan hal itu terwujud, termasuk pemberian insentif dalam bentuk pengurangan pajak.

    Teknologi hijau
               
    Dengan menetapkan tema Rise of the Future Mobility, tidak serta merta membuat GAIKINDO melupakan gagasan teknologi hijau (green technology) yang sebelum ini selalu mewarnai tema pameran mobil internasional yang diselenggarakan oleh GAIKINDO, termasuk GIIAS 2015 dan GIIAS 2016.
               
    Gagasan teknologi hijau itu tidak berdiri sendiri. Gagasan teknologi hijau itu merupakan salah satu bagian dari masa depan industri otomotif. Bahkan penggunaan tenaga listrik dan fuel-cell sebagai tenaga penggerak, adalah bagian dari penerapan teknologi hijau yang terus digalakkan.

    Semakin berkurangnya cadangan bahan bakar fosil di perut bumi, dan dampak pemanasan global yang diakibatkan oleh pencemaran lingkungan hidup yang tidak terkendali, membuat perusahaan-perusahaan pembuat mobil terpacu untuk membuat mobil-mobil yang semakin hemat dalam mengonsumsi bahan bakar dan mengurangi pencemaran udara hingga seminimal mungkin.
               
    Diperkenalkanlah mobil-mobil hybrid, yang menggabungkan mesin berpembakaran dalam (internal combustion engine) yang menggunakan bahan bakar minyak dengan motor listrik yang mendapatkan tenaga listriknya dari baterai.
               
    Untuk saat ini, mobil yang menggunakan perangkat fuel-cell adalah mobil yang paling hijau, atau paling ramah lingkungan, mengingat mobil ini sama sekali tidak memiliki gas buang yang berbahaya.
               
    Teknologi hijau masih relevan untuk terus diperjuangkan, mengingat hingga kini pemerintah belum banyak berperan di dalam membantu pengembangan mobil-mobil berteknologi hijau.

    Padahal insentif berupa pengurangan pajak bagi mobil-mobil berteknologi hijau dapat membantu menurunkan harga jual mobil-mobil tersebut sehingga penjualannya meningkat.
     
    Pemerintah pun didorong untuk membantu tersedianya bahan bakar minyak yang bersih, yang memenuhi persyaratan Euro 4 atau lebih, secara merata. Masyarakat pun diajak untuk turut serta di dalam menjaga kelestarian lingkungan hidup.

    Misalnya dengan membeli mobil-mobil berteknologi hijau, menggunakan bahan bakar minyak yang memenuhi persyaratan Euro 4 atau lebih, dan mengemudikan mobil secara benar sehingga konsumsi bahan bakar dapat ditekan seoptimal mungkin.

    Memperbaiki cara mengemudi juga akan menghemat konsumsi bahan bakar minyak sekaligus mengurangi pencemaran udara sehingga kelestarian lingkungan hidup terjaga.
     
    Seperti yang telah disebutkan di atas, teknologi hijau hanyalah salah satu bagian dari masa depan industri otomotif global.
     
    Mobil tanpa pengemudi tujuan akhirnya adalah untuk menghindari terjadinya kecelakaan. Sebagai manusia, pengemudi memiliki keterbatasan, baik fisik maupun mental, sehingga kecelakaan rawan terjadi.

    Dengan mengurangi peran manusia, potensi kecelakaan dapat dihindari, mengingat lebih dari 80% kecelakaan terjadi karena faktor manusia (human factor).
     
    Tingkat perkembangan industri otomotif Indonesia memang masih belum sampai ke tingkat perkembangan industri otomotif global. Akan tetapi, itu tidak berarti Indonesia hanya duduk diam dan berpangku tangan.

    GAIKINDO menganggap Indonesia justru harus mempersiapkan diri dengan terus membangun dan mengembangkan industri otomotif dalam negeri untuk mengikuti industri otomotif global.
     
    Awal langkahnya akan dimulai dengan GIIAS 2017 yang menjadi ajang bagi GAIKINDO untuk mengawali gerak langkah dalam membangun dan mengembangkan industri otomotif Indonesia menuju masa depan.

    Semua itu akan tercermin dari baik dari mobil-mobil yang dipamerkan, diskusi-diskusi, maupun pembicaraan yang dilangsungkan selama penyelenggaraan GIIAS 2017. 



    Demikianlah Artikel Rise of the Future Mobility di GIIAS 2017

    Semoga artikel kali ini bermanfaat bagi anda sekalian. Terima kasih , sampai jumpa kembali

    Anda sedang membaca artikel Rise of the Future Mobility di GIIAS 2017 dan artikel ini url permalinknya adalah https://infoduniahariini27.blogspot.com/2017/02/rise-of-future-mobility-di-giias-2017.html Semoga artikel ini bisa bermanfaat buat anda.

    Related Posts :

    0 Response to "Rise of the Future Mobility di GIIAS 2017"

    Posting Komentar