Serangan Cyber Terbanyak di 2016 Sasar Perbankan
Serangan Cyber Terbanyak di 2016 Sasar PerbankanINILAHCOM, Jakarta - Penelitian yang dilakukan oleh perusahaan keamanan internet global Kaspersky Lab menunjukkan serangan cyber pada 2016 terbanyak berhubungan dengan uang, khususnya menyasar perbankan dengan meretas sistem ATM serta penggunaan telepon pintar untuk layanan perbankan.
Berdasarkan laporan tersebut, sebesar 36% serangan perbankan online menargetkan perangkat Android, meningkat tajam dari hanya 8% pada 2015. Malware yang menyasar ATM juga meningkat 20% dibandingkan tahun lalu.
Penelitian Kaspersky Lab itu juga melaporkan penyerang memanfaatkan Google Play Store untuk mendistribusikan malware Android dengan aplikasi yang terinfeksi dan diunduh hingga ratusan ribu kali.
"Jumlah dan jenis serangan siber serta korban mereka pada 2016 membuat pendeteksian yang lebih baik dan berada pada daftar teratas dari prioritas bisnis," kata David Emm, Kepala Peneliti Keamanan Kaspersky Lab, dalam siaran persnya.
Terkait penanganan, penelitian itu menemukan 28,7% perusahaan memerlukan beberapa hari untuk menemukan adanya insiden keamanan, sementara 19% memerlukan beberapa minggu atau bahkan lebih.
Untuk sebagian kecil tetapi cukup signifikan sebesar 7,1% membutuhkan waktu berbulan-bulan dan sisanya baru menemukan melalui audit keamanan eksternal maupun internal atau peringatan dari pihak ketiga, seperti klien atau pelanggan.
Selain serangan pada perbankan, terdapat ancaman cyber berupa perdagangan terselubung yang memperjualbelikan puluhan ribu kredensial server yang berhasil diretas, serangan spionase cyber yang ditargetkan serta serangan untuk mendapatkan data-data yang penting.
"Terdapat sebuah pasar gelap untuk memperjualbelikan lebih dari 70 ribu kredensial server hasil peretasan yang memungkinkan siapa pun untuk membeli akses ke server yang telah diretas, misalnya salah satu yang terletak di jaringan pemerintah negara Uni Eropa," tutur Emm.
Penelitian mencatat pada 2016 terdapat 262 juta URL berbahaya dan 758 juta serangan daring berbahaya yang diluncurkan di seluruh dunia, 29% berasal dari AS dan 17% dari Belanda.
0 Response to "Serangan Cyber Terbanyak di 2016 Sasar Perbankan"
Posting Komentar