z

Ratusan Hewan di Kebun Binatang Yaman Kelaparan

Hallo sobat , selamat datang lagi di Semua Tentang Dunia, Kali ini saya akan memberikan artikel yang berjudul Ratusan Hewan di Kebun Binatang Yaman Kelaparan, Semoga artikel ini selalu bermanfaat bagi anda pembaca setia blog saya .

lihat juga


    Ratusan Hewan di Kebun Binatang Yaman Kelaparan

    Ratusan Hewan di Kebun Binatang Yaman Kelaparan

    INILAHCOM, Taiz - Perang selalu melahirkan pengungsi. Penduduk sipil berbondong-bondong meninggalkan rumah mereka untuk menghindari ancaman maut, menuju ke suatu tempat yang dianggap lebih aman.

    Tetapi ada korban perang lain yang tak bisa mengungsi dan menyelamatkan diri, misalnya para penghuni kebun binatang yang ditinggalkan saat perang.

    Hewan-hewan di Zoological Gardens di Taiz, Yaman, diabaikan di tengah perang antara pemerintah dan kelompok pemberontak Hutsi yang sedang bergejolak di negeri itu.

    Ada 28 macam tutul arab, yang terancam punah di alam liar, belum makan selama enam hari. Mereka, dan sekitar 240 hewan lainnya, menghadapi ancaman kematian jika tak segera diberi makan.

    Semua berawal ketika pemerintah Yaman, penanggung jawab kebun binatang, kehilangan kendali kota dan berhenti membayar honor para staf dan mengabaikan fasilitas yang rusak akibat kekerasan perang. 

    Banyak petugas kebun binatang yang mengungsi untuk menghindari bom dan kekurangan pangan yang melanda daerah tersebut.

    Pada Februari, setelah pemberitaan media yang menarik perhatian internasional, SOS Zoo and Bear Rescue, organisasi penyelamat yang didirikan di Facebook oleh Chantal Jonkergouw, mulai menggalang dana untuk menutup biaya makan, minum, dan perawatan hewan-hewan.

    Menurut Jonkergouw, SOS Zoo and Bear Rescue berhasil mendapatkan uang sebesar US$125 ribu dari para donatur perorangan selama 10 bulan terakhir.

    Pada 30 November, ia memutuskan untuk berhenti memberi makan hewan-hewan tersebut hingga pemerintah setuju untuk melepaskan mereka pada para penyelamat. Meski tak lagi diberi makan, Jonkergouw memastikan hewan-hewan tersebut tetap mendapatkan air bersih setiap hari.

    Menurutnya, sebelum SOS Zoo and Bear Rescue turun tangan, sudah ada 11 singa dan enam macan tutul arab yang mati akibat kelaparan.

    "Seekor macan tutul jantan bahkan telah memakan pasangannya," katanya seperti dilansir National Geographic.

    Hewan-hewan yang bertahan ditemukan dalam kondisi memprihatinkan, dengan tubuh kurus kering, berdarah-darah, dan dipenuhi abses. Mereka tinggal di dalam kandang kotor yang penuh feses. Salah satu singa yang kelaparan bahkan ditemukan dengan tulang pinggul yang mencuat keluar dari kulitnya.



    Hewan-hewan lain yang berada di kebun binatang tersebut juga telah menunjukan tanda-tanda zoochosis parah. Zoochosis merupakan kondisi yang sering menimpa hewan di penangkaran dengan lingkungan buatan, yang ditandai dengan perilaku obsesif berulang.

    Kedekatan lokasi kebun binatang dengan medan perang menyulitkan penyelamatan. Selain kelompok lokal yang didanai SOS Zoo and Bear Rescue untuk menyediakan makanan, air dan perawatan untuk hewan, tak ada organisasi lain yang terlibat dalam penyelamatan hewan di sana, karena terlalu berbahaya.

    Pemerintah Yaman, yang kekuasaannya di Taiz mulai terbatas, menolak untuk mengeluarkan izin transfer yang mungkin bisa memberikan kesempatan bagi para hewan untuk dievakuasi dari wilayah kekuasaan kelompok Hutsi dan dibawa ke negara lain agar bisa bertahan hidup.

    SOS Zoo and Bear Rescue terus memperjuangkan agar hewan-hewan itu tetap hidup dengan menggelontorkan dana sebesar US$4.000 per pekan. Kini, dana organisasi itu hanya tersisa US$10 ribu.

    "Tanpa upaya kooperatif dari pemerintah Yaman untuk menemukan solusi nyata, saya pikir tidak ada gunanya bagi SOS menyediakan dana dan perhatian," kata Jonkergouw.

    Mengevakuasi sejumlah besar hewan di kebun binatang dari zona perang bukan perkara mudah, dan dapat menyebabkan pemerintah Yaman mengalami tantangan logistik berbahaya. Tetapi, sebenarnya sudah ada alternatif untuk mengatasinya.

    Princess Alia Foundation di Yordania dan Breeding Centre for Endangered Arabian Wildlife di Uni Emirat Arab, mengatakan mereka siap mengevakuasi hewan-hewan itu. Proses evakuasi bisa menghabiskan dana hingga US$500 ribu, karena membutuhkan petugas keamanan bersenjata untuk memastikan keselamatan evakuasi.

    Jonkergouw yakin bahwa organisasinya dan beberapa organisasi peduli fauna lain dapat menggalang dana untuk evakuasi, tetapi ia menekankan bahwa pemerintah Yaman harus terlebih dahulu menyetujui untuk memfasilitasi evakuasi.



    Demikianlah Artikel Ratusan Hewan di Kebun Binatang Yaman Kelaparan

    Semoga artikel kali ini bermanfaat bagi anda sekalian. Terima kasih , sampai jumpa kembali

    Anda sedang membaca artikel Ratusan Hewan di Kebun Binatang Yaman Kelaparan dan artikel ini url permalinknya adalah https://infoduniahariini27.blogspot.com/2016/12/ratusan-hewan-di-kebun-binatang-yaman.html Semoga artikel ini bisa bermanfaat buat anda.

    Related Posts :

    0 Response to "Ratusan Hewan di Kebun Binatang Yaman Kelaparan"

    Posting Komentar