Empat Alasan Sunat Baik Saat Anak Belum Tengkurap
Empat Alasan Sunat Baik Saat Anak Belum TengkurapINILAHCOM, Jakarta - Tradisi sunat banyak dilakukan biasanya saat anak sudah duduk di bangku Sekolah Dasar (SD). Ternyata, menurut dr. Mahdian Nur Nasution, SpBS, lebih baik sunat saat anak belum bisa tengkurap. Mengapa?
Ditemui di acara Rumah Sunatan, Jakarta, Selasa (13/12/2016), dr. Mahdian Nur Nasution, SpBS, mengungkapkan ada empat alasan dapat dilakukan sunat pada anak pria. Hal tersebut tentu mengedepankan pertimbangan kesehatan anak saat usia kurang dari enam bulan.
"Jadi menurut pendapat saya pribadi, ada juga dokter yang beda pendapat. Kalau saya berpendapat, lebih baik disunat ketika anak belum tengkurep. Kurang dari enam bulan usianya," kata Mahdian.
Berikut adalah beberapa alasan yang tepat untuk melakukan sunat pada anak pria sebelum usia enam bulan.
1. Alasan pertama adalah penyakit fimosis. Dari 10 anak laki - laki lahir 4 diantaranya adalah mengalami fimosis.
"Artinya fimosis itu adalah beresiko infeksi. Kenapa tidak disunat sekalian. Kalau angka kejadian tinggi, kenapa tidak disunat? Fimosis disini sangat tinggi kejadiannya. Ini alasan pertama kenama laki - laki harus di sunat," papar Mahdian.
2. Alasan kedua adalah pada saat usia 0 - 6 bulan, kalau terjadi luka pada anak sangat cepat sembuh. Penyembuhan luka paling cepat sembuh saat bayi.
"Dalam waktu enam bulan, berat badan bisa dua kali lipat terjadi pada anak. Hal itu karena pertumbuhan sel pada anak sangat cepat terjadi. Masa usia anak yang sangat muda bisa menyembuhan luka ketika pertumbuhan sel lebih cepat," tambah Mahdian.
3. Kemudian alasan ketiga adalah faktor trauma psikis. Pada usia bayi enam bulan, mereka tidak terjadi trauma psikis, dibandingkan saat anak sunat pada usia SD.
"Kalau disunat menderita, anak itu berdampak trauma psikis. Sering ditemui ketika bapak - bapak antar anaknya, malah bapaknya pingsan karena alami trauma saat waktu kecil. Kalau disunat sejak SD dia bisa ingat. Kalau disunat dia happy, dia tidak trauma. Kalau disunat dia nangis tidak happy, dia akan selalu ingat," ujar Mahdian.
4. Alasan keempat adalah kalau disunat sebelum anak bisa tengkurap, dia bisa menjaga jahitan dan lukanya. Mengapa? Karena ketika anak sudah bisa tengkurap bekas sunat pun akan terkena atau mengalami gesekan.
"Ini akan mengakibatkan rasa perih pada bekas sunat," ungkapnya.
Sunat merupakan tindakan yang sering dilakukan oleh sebagian kaum pria. Sering kali pria melakukan sunat untuk memenuhi kewajiban agama ataupun demi kesehatan. Sunat tidak hanya ditujukan untuk pria dewasa tetapi juga anak-anak.
Menurut medis, sunat yang dilakukan pada anak-anak lebih mudah dilakukan karena kulit kulup masih tergolong elastis. Sehingga, memudahkan dokter saat melakukan tindakan.
Berbeda halnya dengan sunat dewasa, yang memiliki kesulitan yang lebih tinggi dan dalam proses penyembuhannya juga tergantung faktor umur.
Menurut dr. Mahdian Nur Nasution, SpBS, banyak sekali manfaat sunat bagi pria yang telah melakukannya, diantaranya lebih dari 80 persen kasus HIV tertular dari penis yang tidak disunat. Kemudian, pria yang tidak disunat memiliki risiko dua kali lebih besar terkena kanker prostat, dan pria dewasa yang disunat lebih kecil 4,5 kali terkena resiko HIV/AIDS.
Penyakit bisa timbul kapan saja tanpa terikat oleh waktu. Begitu halnya dengan sunat, pria yang tidak disunat akan lebih mudah terjangkit berbagai macam penyakit.
“Kesalahan saat menyunat dapat menimbulkan komplikasi seperti perdarahan, infeksi, kosmetik yang kurang baik, hingga penis terasa nyeri bila ereksi karena kulit yang dibuang terlalu banyak," ujarnya.
0 Response to "Empat Alasan Sunat Baik Saat Anak Belum Tengkurap"
Posting Komentar